Kita tidak tahu, adakah lembaga yang ditunjuk untuk mengawasi pelaksanaan Bus Sekolah Jakarta agar berjalan sesuai tujuan dan fungsinya, dan yang terpenting adakah prosedur standar untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Kita tahu seberapa sering kecelakaan terjadi. Pada musim liburan kemarin saja berapa bus yang mengangkut anak-anak mengalami kecelakaan.
Apakah Dewan Transportasi Kota dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi sudah memiliki standar pengawasan bus-sekolah?
Tentu harus ada standar untuk inspeksi, dan adalah sangat penting untuk memberi pemahaman kepada para pelaksana pengawasan bahwa setiap kelalaian dalam menginspeksi — misalnya hanya melihat kertas tanpa memeriksa keadaan fisiknya— merupakan ancaman serius bagi keselamatan penumpang bus-sekolah: anak-anak dan adik-adik kita.
Mungkin untuk awal-awal ini, setiap anggota DTK, KNKT, DPRD, eksekutif, pengawas, pengemudi, operator, yang mempunyai anak-sekolah diwajibkan menggunakan bus sekolah. Siapa tahu akan terbentuk mentalitas baru, tugas mengawasi dan memelihara milik masyarakat bagaikan mengawasi dan memelihara milik sendiri yang paling berharga...
Barangkali saja dari situ akan tercipta sistem yang ideal untuk dijadikan standar. Jika dijadikan standar nasional, anda-anda akan menjadi hero, kalau belum cukup sebagai motivasi, siapkan saja aturan untuk hak patent dan royaltinya....
Saat mencari contoh di negara lain, ada School Bus Safety Inspection yang diterbitkan oleh Bus Safety Program Advisory Committee dari Motor Carrier Safety Bureau, Department of Transportation, New York Amerika Serikat. Buku yang berisi checklist itu diperuntukkan bagi para operator bus sekolah. Maka saat operator menyerahkan kendaraan untuk diperiksa tidak ada tawar-menawar lagi, harus sesuai dengan checklist.
New York berada di posisi teratas dalam standar keamanan untuk bus-penumpang di Amerika Serikat. Keberhasilannya disebabkan oleh banyak hal, di antaranya: dedikasi para individu yang mengoperasikan, memelihara, dan menginspeksi kendaraan. Didukung juga dengan adanya undang-undang seperti prosedur pengujian rem, kewajiban pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman dari kecelakaan dll.
Inspeksi dilaksanakan secara periodik, sertifikatnya berlaku 6 bulan sejak diterbitkan dengan kewajiban adanya proses maintenance dalam interval yang waktunya ditentukan dan diajukan tertulis oleh operator kepada Komite. Di dalamnya juga tercakup prosedur pemeriksaan sehari-hari oleh pengemudi.
Sebelum diserahkan untuk inspeksi, kendaraan harus sudah memenuhi standar "ready for passenger" (barangkali label ini dikeluarkan oleh lembaga lain lagi), tidak boleh ada perbaikan dan penyesuaian selama inspeksi berlangsung.
Jika memang sudah ada lembaga yang mengawasi pelaksanaan Bus Sekolah, ada baiknya untuk diumumkan keberadaannya dan standar seperti apa yang digunakan. Akan banyak manfaatnya bagi masyarakat. Masyarakat bisa ikut mengawasi karena mengetahui betul standar apa yang harus diikuti operator; menumbuhkan kepercayaan orangtua; menjadi pembelajaran bagi anak-anak untuk memahami praktek dan makna sesungguhnya dari suatu peraturan dan undang-undang.... dan banyak lagi. [foto: http://www.highhopesgardens.com]
Monday, July 30, 2007
Pengawasan Bus Sekolah
Posted by Bataviase Nouvelles at 3:57 AM 0 comments
Sunday, July 29, 2007
Zona Bahaya
Di negara-negara yang sudah lama melaksanakan layanan bus-sekolah, berbagai prosedur untuk keamanan anak-anak diumumkan dan dibagikan ke berbagai pihak untuk dipahami dan dipatuhi oleh anak-anak mereka.
Salah satu di antaranya adalah mengenali zona bahaya di sekitar bus-sekolah.
Anak-anak wajib menghindari zona ini di setiap saat, setiap kali diingatkan misalnya untuk tidak berlarian atau bermain di depan atau belakang bus.
Di Amerika, korban kecelakaan di kalangan anak-anak umumnya bukan karena kendaraan lain, melainkan tertabrak oleh bus-sekolahnya sendiri. Ada area seputar badan bus —disebut "blind spot"— yang tidak terlihat oleh pengemudi, baik secara langsung atau melalui kaca spion.
Area seputar badan bus yang beresiko tinggi dinamakan danger zone. Zona bahaya bus-sekolah di Amerika dan Kanada adalah seperti ini :
Mudah-mudahan hal-hal semacam ini sudah dipikirkan dan akan segera disosialisasikan oleh otoritas bus sekolah Jakarta.
Posted by Bataviase Nouvelles at 7:20 AM 0 comments
Friday, July 27, 2007
Mulai diminati para pelajar
beritajakarta.com - 34 bus sekolah yang diluncurkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak 19 Juli telah mulai diminati para pelajar di ibu kota. Buktinya, jumlah pelajar yang menggunakan bus sekolah terus bertambah dari hari ke hari.
“Pada hari pertama mengangkut sebanyak 600 siswa, 900 siswa pada hari kedua, kemudian hari ketiga 1000 siswa, dan hari ini 2170 siswa,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman, kepada wartawan usai acara peresmian terminal mini Hot Spot Unet di shelter busway Dukuh Atas 2 Koridor IV, Kamis (26/7).
Nurachman menyatakan, belum maksimalnya para pelajar yang menggunakan bus sekolah karena sosialisasi yang dilakukan belum seluruhnya direspon pelajar. “Kita sudah melakukan sosialisasi kepada Dinas Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi,” katanya. “Kita optimis setelah tiga bulan berjalan, bus sekolah tersebut akan selalu penuh dengan pelajar,” imbuhnya.
Pengoperasian bus sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelajar di ibu kota. Sebab, menurut Gubernur Sutiyoso, selama ini banyak pelajar yang terlantar dalam pejalanannya menuju sekolah akibat harus berebut angkutan umum dengan masyarakat.
Akibatnya, setibanya di sekolah pelajar mengalami kelelahan sehingga konsentrasinya terganggu saat menerima pelajaran.
“Pengoperasian bus sekolah itu sebagai salah satu bentuk komitmen kita dalam meningkatkan kulitas pendidikan di ibu kota,” jelas Sutiyoso.
Sutiyoso mengatakan, jumlah bus ini akan ditambah setiap tahunnya, sejalan dengan kebutuhan pelajar di Jakarta. Ia juga meminta pelajar dapat turut serta merawat dan menjaga kebersihan bus tersebut dan bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi. "Bagi pelajar yang mencoret-coret dan mengotori bus sekolah akan dikenai sanksi. Para guru saya minta menyosialisasikan hal ini," ucapnya.
Bus sekolah tersebut memiliki kapasitas tempat duduk 20 hingga 40 penumpang setiap bus. Bus tersebut juga dilengkapi pendingin udara.
“Pada tahun anggaran 2007 ini, kita akan menambah tiga unit bus sekolah lagi. Sementara operator yang akan mengoperasikan bus sekolah ini adalah Sinar Jaya dengan rencana keberangkatan setiap bus dari titik pemberangkatan awal setiap 15 menit,” jelasnya.
Dinas Perhubungan DKI telah menyiapkan 39 halte dan akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan. Terdapat empat rute utama dan dua rute tambahan untuk pelayanan bus sekolah. Saat ini baru 127 SMP negeri dan swasta serta 92 SMA/SMK negeri dan swasta yang bekerja sama untuk pelayanan bus sekolah ini.
Bus sekolah beroperasi pada jam-jam yang telah ditentukan, yaitu pada pukul 05.30-07.00 WIB, 10.00-13.00, dan pukul 16.00-18.00. Sementara untuk dana operasional bus sekolah itu, Pemprov DKI mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar.
Rute-rute bus sekolah tersebut meliputi Rute 1 (Kemayoran-Lapangan Banteng) akan melalui Jl. Yos Sudarso-Jl Danau Sunter Utara-Jl Griya Utama-Jl Benyamin Sueb (berputar di putaran menuju Jl Angkasa-Jl Gunung Sahari-Jl Dokter Sutomo-Jl Gedung Kesenian-Jl Lapangan Banteng Utara untuk keberangkatan.
Sementara untuk arah pulang melewati Jl Lapangan Banteng Utara-Jl Cathederal-Jl Dr Sutomo-Jl Gunung Sahari-Jl Angkasa-Jl Benyamin Sueb (berputar di putaran menuju Jl Griya Utama)-Jl Danau Sunter Utara-Jl Yos Sudarso.
Titik transit antara rute satu dengan rute dua berada di Jl Yos Sudarso pada Halte Kodim, Halte Plumpang. Transit dengan rute penghubung dua di Jl Yos Sudarso pada halte Kodim dan Halte Plumpang.
Rute dua (Pulogadung-Penggilingan-Kelapa Gading-Tanjung Priok), untuk berangkat akan melewati Jl Penggilingan-Jl Bekasi Raya-Jl Perintis Kemerdekaan-Jl Boulevard Raya-Jl Boulevard Barat-Jl Yos Sudarso-Jl ulawesi-Jl Jampea-Jl Cilincing-Jl Cakung Cilincing (berputar di depan putaran Jl Kebantenan 6).
Arah pulang, bus akan melewati Jl Cakung Cilincing-Jl Cilincing-Jl Jampea-Jl Sulawesi-Jl Yos Sudarso-Jl Boulevard Barat-Jl Boulevard Raya-Jl Perintis Kemerdekaan-Jl Bekasi Raya-Jl Penggilingan. Titik transit antara rute satu dengan rute dua berada di Jl Yos Sudarso pada Halte Kodim, Halte Plumpang. Transit dengan rute penghubung dua di Jl Yos Sudarso pada halte Kodim dan Halte Plumpang.
Rute tiga (TMII-Kampung Melayu), untuk keberangkatan melewati Jl Mabes Hankam-Jl Taman Mini-Jl Pondok Gede Raya-Jl Raya Bogor-Jl Mayjen Sutoyo-Jl Letjen MT Haryono-Jl Otto Iskandardinata-Terminal Kp Melayu.
Kepulangan akan melewati Terminal Kp Melayu-Jl Otto Iskandardinata-Jl Letjen MT Haryono-Jl Mayjen DI Pandjaitan (berputar di depan Kali Malang)- Jl Mayjen Sutoyo-Jl Raya Bogor-Jl Pondok Gede Raya-Jl Taman Mini-Jl Mabes Hankam (berputar di putaran Jl Ceger TMII).
Titik transfer dengan rute penghubung satu di Jl Mayjen Sutoyo pada halte BKN dan Jl Mayjen DI Pandjaitan di depan Halim Perdana Kusumah, Halte Perumnas. Transfer dengan rute penghubung dua berada di lokasi yang sama dengan transfer rute penghubung satu.
Sementara itu rute empat (Pasar Minggu-CSW-Kebayoran) keberangkatan akan melewati Terminal Pasar Minggu-Jl Ragunan-Jl Warung Jati Barat-Jl Mampang Prapatan-Jl HR Rasuna Said-Jl Gatot Subroto-Jl Jend Sudirman-Jl Sisingamangaraja-Jl Kyai Maja-Jl Barito-Jl Melawai-Jl Sultan Iskandar Muda-Jl Sultan Hasanuddin.
Untuk pulang, bus akan melewati Jl Sultan Hasanuddin-Jl Wolter Monginsidi-Jl Kapten Tendean-Jl Mampang Prapatan-Jl Warung Jati Barat-Jl Ragunan-Terminal Pasar Minggu.
Titik transit dengan rute penghubung satu berada di Halte Jamsostek Jl Gatot Subroto.
Rute penghubung satu melewati Jl Kyai Tapa-Letjen S Parman-Jl Gatot Subroto-Jl MT Haryono-Jl Mayjen DI Pandjaitan (berputar di putaran Jl Kalimalang)-Jl Mayjen Sutoyo (berputar di putaran menuju Jl Letjen MT Haryono)-Jl Gatot Subroto-Letjen S Parman-Jl Kyai Tapa.
Rute penghubung dua akan melewati Jl Mayjen DI Pandjaitan-Jl Jend Ahmad Yani-Jl Yos Sudarso (berputar di putaran Plumpang)-Jl Yos Sudarso-Jl Jend A Yani-Jl Mayjen DI Pandjaitan-Jl Mayjen Sutoyo (berputar kembali menuju Jl Yos Sudarso).
Pada masing-masing rute akan dioperasikan lima unit bus sedangkan empat unit bus sisa akan dijadikan cadangan.
Posted by Bataviase Nouvelles at 6:26 PM 0 comments
Thursday, July 26, 2007
Program Cari Popularitas?
Pemuatan kliping suratkabar, terutama yang mengandung opini, bukan berarti kami setuju dengan muatan isinya. Di sini kliping disajikan sebagai gambaran reaksi masyarakat yang tentu saja beraneka ragam.
Tujuan blog ini adalah membantu penyebaran informasi, sosialisasi, menyampaikan saran dan kritik. Sebagai kontribusi agar Bus Sekolah benar-benar bermanfaat bagi Jakarta, dan kita sama-sama saling menjaga dan memelihara agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Suara Karya - Niat berbuat baik belum tentu menghasilkan kebaikan pula. Itulah kehadiran 34 armada bus pelajar yang diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di halaman gedung SMA 48 Pinang Ranti, Kampung Makassar, Jaktim, Kamis (19/6) lalu. Bahkan, bus sekolah gratis itu bisa menjadi bom waktu, nasibnya dikhawatirkan seperti bus sekolah sebelumnya.
"Bus sekolah gratis itu program Sutiyoso untuk mencari popularitas, karena tinggal dua bulan lagi mengakhiri masa jabatannya. Sebab, tidak diprogramkan secara konseptual, tidak ada kajian yang matang, sehingga bisa menjadi bom waktu. Komisi E (Bidang Kesejahteraan) DPRD yang menangani masalah pendidikan juga tidak pernah diajak bicara soal bus sekolah itu. Padahal, DPRD sangat berperan dalam kelangsungan operasional bus sekolah itu," ujar anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Gandhi Sulhani, Rabu (25/7).
Lebih lanjut Gandhi Sulhani menambahkan, belum ada kajian analisis dampak lingkungannya, menunjukkan bahwa program ini tidak konseptual dan asal diluncurkan. Sangat besar berpotensi menghadirkan persoalan baru di kemudian hari. "Secara prinsip saya setuju program bus sekolah gratis itu, sejauh untuk menunjang kesejahteraan warga, bisa mengurangi beban masyarakat Jakarta yang harus menanggung biaya transportasi putra-putrinya untuk pergi-pulang sekolah. Namun, seharusnya dikaji secara cermat dulu baru diluncurkan," kata Gandhi Sulhani, mantan Camat Matraman itu.
Sangat Kurang
Jumlah bus sekolah gratis yang beroperasi hanya 30 armada (4 armada cadangan), jelas sangat kurang untuk melayani puluhan ribu siswa di 125 SMP dan 95 SMA negeri-swasta se-DKI Jakarta. Apalagi setiap rute hanya dilayani 5-6 armada masing-masing berkapasitas sekitar 40 siswa.
"Program bus sekolah ini tentu akan menjadi pekerjaan rumah (PR) gubernur baru yang terpilih dalam pilkada ini. Jadi harus ada solusi yang komprehensif soal penambahan armadanya, subsidi anggaran operasionalnya. Kemudian, bila jumlahnya sudah memadai, jangan sampai ada sopir angkot yang demo lantaran lahan mereka diambil oleh bus sekolah. Inilah pentingnya ada kajian analisis dampak lingkungan (amdal)," kata Gadhi Sulhani.
Sejumlah pelajar di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jaktim, mengaku tidak memanfaatkan bus sekolah gratis itu. Pasalnya, mereka harus menunggu lama. Kemudian, bila bus datang, penumpangnya sudah penuh sesak. "Kami nggak pernah naik bus sekolah gratis karena jumlahnya masih sedikit, berjam-jam baru lewat. Kami jelas nggak sabar nunggunya," kata Erlina Wulipi, siswa kelas 2 SMA swasta di bilangan Kramatjati.
Bus sekolah gratis melayani 4 rute, yakni Lapangan Banteng-Kemayoran-Tanjung Priok-Pulo Gadung. Rute TMII-Kampung Melayu, rute Pasar Minggu-Blok M, serta dua rute penghubung, yaitu rute Cawang-Plumpang dan Cawang- Grogol.
Sebelumnya, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, subsidi biaya operasional bus sekolah gratis akan dianggarkan pada tahun jamak sehingga tidak berhenti ketika APBD lambat dicairkan. (Yon Parjiyono)
Posted by Bataviase Nouvelles at 7:35 PM 0 comments
Labels: kliping
Sepekan Beroperasi, Masih Sepi
TEMPO Interaktif - Bus sekolah sudah dioperasikan selama sepekan. Namun bus khusus pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas itu masih sepi.
Berdasarkan pantauan Tempo, lima bus sekolah rute Grogol-Cawang yang dioperasikan sekitar pukul 06.30 WIB-07.00 WIB hanya dinaiki 10 penumpang. ''Yang naik kebanyakan SMA, pelajar SLTP kayanya malu,'' kata Nurhadi, kondektur bus, Kamis (26/7), di Jakarta.
Nurhadi menduga pelajar sekolah di kawasan Grogol dan Cawang masih banyak yang tidak tahu keberadaan bus sekolah ini. Tempo melihat dua bus sekolah yang beroperasi mulai pukul 11.00 WIB dari Grogol tidak diisi penumpang.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyediakan 30 bus sekolah yang melayani 6 rute dan melintasi 39 halte. Bus berkapasitas 40 orang itu bisa memuat 23 penumpang duduk dan 17 penumpang berdiri. Bus ini beropeasi dari Senin sampai Sabtu dengan periode waktu pukul 05.30-07.00 WIB, 11.00-13.00 WIB dan 15.00-18.00 WIB.[Rudy Prasetyo]
Posted by Bataviase Nouvelles at 6:11 PM 0 comments
Labels: operasi
Kian Menarik Minat Siswa
Bus Sekolah Gratis Kian Menarik Minat Siswa
Oleh: Andreas Piatu
Sinar Harapan - Tidak sia-sia Pemda DKI Jakarta menyediakan dan mengoperasikan bus sekolah gratis bagi para siswa sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA).
Bus sekolah gratis yang dioperasikan 19 Juli 2007 ternyata mendapat sambutan siswa. Kehadiran dan beroperasinya bus sekolah gratis di lima wilayah Jakarta benar-benar menarik minat para siswa. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Makin hari makin banyak siswa menggunakan bus sekolah gratis. Sebut saja pada 20 Juli 2007, tercatat sedikitnya 570 siswa yang menggunakan bus sekolah gratis. Satu hari kemudian jumlahnya menjadi 872 siswa yang memanfaatkan bus sekolah gratis.
Jumlahnya terus meningkat. Pada 23 Juli, jumlah siswa yang naik bus sekolah gratis menjadi 1.706 orang. Sedangkan, 24 Juli, jumlah terus bertambah menjadi 2.174 siswa yang naik bus sekolah gratis.
Meningkatnya jumlah siswa yang menggunakan bus sekolah, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Nurachman menunjukkan minat siswa terhadap bus sekolah gratis sangat tinggi. Kondisi itu juga menggambarkan bahwa para siswa mengharapkan bus sekolah, khusus bagi mereka.
Bagi Nurachman, tingginya minat siswa menggunakan bus sekolah, tidak hanya sekadar gratis. Menurutnya, selain gratis, hal paling penting adalah para siswa merasa nyaman dan aman menggunakan bus sekolah gratis. Ada AC-nya, ada sekuritinya dan tidak ada penumpang lain selain pelajar.
Tingginya minat para siswa juga karena dengan mengggunakan bus sekolah khusus untuk mereka, bisa lebih cepat sampai sekolah atau lebih cepat pulang sampai rumah ketimbang bus umum lainnya.
Bus umum harus mencari penumpang, menunggu penumpang sehingga tidak heran kalau lama berhenti di jalan atau di halte atau depan pusat perbelanjaan. Bus sekolah gratis ini hanya menaikkan pelajar dan menurunkan penumpang.
Tambahan lagi, kata Nurachman, pihaknya pun tidak menuntut syarat yang macam-macam selama mereka benar-benar siswa. Misalnya, para siswa harus menggunakan tanda khusus bila naik bus sekolah gratis, itu syarat.
Tak Perlu Tanda Khusus
Nyatanya, selama belum ada tanda khusus, tidak bisa dipaksakan. Cukup dengan kartu pelajar pun tidak masalah. Bahkan, kalau tidak membawa kartu pelajar, juga tidak ada persoalan selama mereka pelajar dan menggunakan seragam sekolah.
Bus sekolah gratis itu, tutur Nurachman, bagian dari pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi siswa. Karenanya, pelaksanaan harus memudahkan para siswa dan bukan menyulitkan mereka. Kepentingan mereka dan kelanjutan sekolah mereka, jauh lebih penting dan itu yang menjadi perhatian Pemda Jakarta.
Meski sudah banyak siswa yang menggunakan bus sekolah gratis bahkan terus meningkat, tidak membuat pemerintah daerah khususnya Dinas Perhubungan Jakarta puas diri. Mereka terus berusaha agar makin banyak siswa memanfaatkan fasilitas ini.
Karena itu, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dishub Jakarta, Sihol Sijabat, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Bentuknya, menyebarkan brosur-brosur tentang bus sekolah gratis.
Harapannya, para siswa mengerti akan bus sekolah gratis, mengetahui trayek bus sekolah gratis. Para siswa mengerti jalur jalan yang akan dilalui sehingga memudahkan mereka menjangkau halte-halte yang disiapkan agar mudah memilih halte yang terdekat dengan rumah.
Pembagian brosur, kata Sihol, sudah dimulai. Distribusi brosur akan terus dilanjutkan ke sekolah-sekolah yang belum menerima. Bus sekolah gratis, suatu bentuk pelayanan. “Kami akan berusaha memberikan yang terbaik sehingga para siswa bisa merasakan nyamannya pelayanan,” timpal Nurachman. Semoga!
Posted by Bataviase Nouvelles at 1:20 PM 0 comments
Monday, July 23, 2007
Sunday, July 22, 2007
Kartu Bus Sekolah
Dalam waktu dekat Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menerbitkan kartu identitas (ID card) untuk penggunaan bus sekolah. Penerbitan kartu ID tersebut bekerja sama dengan pihak sekolah melalui Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi.
Bus sekolah hanya melayani siswa yang pulang dan pergi ke sekolah masing-masing. Operasional bus sekolah dilaksanakan oleh swasta, termasuk di dalamnya gaji, perawatan bus, dan bahan bakar. Biaya bersumber dari APBD DKI 2007. [gambar hanya ilustrasi diambil dari http://www.tan.fr/]
Posted by Bataviase Nouvelles at 11:25 AM 0 comments
Labels: kartu
Saturday, July 21, 2007
Tidak Mendidik ?
Oleh: Andreas Piatu
Sinar Harapan | JAKARTA - Pemda Jakarta sudah menggulirkan bus sekolah gratis. Sebanyak 34 bus sekolah gratis dioperasikan di kawasan permukiman lima wilayah Jakarta.
Para siswa tinggal memanfaatkan dan menggunakan untuk berangkat atau pulang sekolah. Tidak ada alasan lagi, kesulitan mendapatkan bus saat berangkat ke sekolah atau sebaliknya pulang sekolah.
Para siswa pun harus menjaga agar bus sekolah tidak rusak atau penuh coretan. Seperti dikatakan Gubernur Jakarta Sutiyoso saat meluncurkan bus sekolah gratis, para siswa harus ikut menjaga bus agar tidak rusak dan penuh coretan.
Bus sekolah gratis, kata Sutiyoso, sebagai bentuk komitmen Pemda Jakarta terhadap pendidikan. Cara pandang Pemda Jakarta beda dengan pandangan Indah Suksmaningsih dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
[more]
Bagi Indah, bus sekolah gratis tidak mendidik karena yang menggunakan tidak hanya para siswa dari keluarga miskin. Menyediakan bus gratis beda dengan pelayanan kesehatan gratis bagi kaum miskin.
Pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin karena mereka benar miskin dan tidak ada orang mau sakit walaupun gratis. Sementara itu, bus gratis tidak semuanya buat orang miskin.
”Karena itu, apa pun bentuknya harus ada kontribusi dari siswa agar ada rasa tanggung jawab, rasa memiliki dan itu namanya mendidik,” katanya.
Model kontribusi dengan tetap bayar walaupun tarif serendah mungkin. Pembayaran bisa melalui sekolah atau cara lain. Yang penting tidak gratis. Dengan demikian, siswa merasa memiliki, rasa ikut bertanggung jawab dan menjaga kebersihan dan kelangsungannya.
“Dari kecil sudah harus ditanamkan rasa tanggung jawab. Sejak masih pelajar harus dididik rasa tanggung jawab dan karena itu tidak bisa gratis. Orang harus bekerja keras, berjuang dan bukannya memanjakan,” kata Indah.
Indah boleh saja benar. Bus gratis bisa saja tidak mendidik. Hanya saja, inilah komitmen Pemda Jakarta terhadap pendidikan. Bus gratis sebagai gambaran bahwa Pemda benar-benar memberi perhatian tinggi dalam dunia pendidikan.
Komitmen itu terlihat jelas. Orang miskin bisa sekolah karena ada sekolah gratis. Orang miskin bisa memberangkatkan anak ke sekolah karena ada bus gratis. Tidak ada alasan tidak ada uang transpor untuk berangkat ke sekolah. Tidak ada alasan tidak bisa sekolah karena tidak mampu membayar karena sudah ada sekolah gratis. Sisi positifnya yang harus dilihat.
Persoalan mendidik atau tidak mendidik adalah bagaimana cara menyadarkan siswa.
Persoalannya bukan bayar, tidak bayar atau gratis. Masalahnya, bagaimana menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kepentingan umum, kepentingan bersama maupun kepentingan diri sendiri.
Proses ini bukan soal bus sekolah gratis atau tidak gratis, tapi harus ditumbuhkan di sekolah, masyarakat dan lebih-lebih di rumah. Di rumah merupakan waktu yang paling panjang anak bersama orang tua atau keluarga. Rasa memiliki dan rasa tanggung jawab proses penyadarannya panjang, mulai kecil dan tidak sesaat dengan bus gratis atau tidak gratis.
Posted by Bataviase Nouvelles at 11:18 AM 0 comments
Labels: kliping
Perlu sosialisasi
Hanya Berhenti di Halte Kuning
JAKARTA (Suara Karya): Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta perlu mensosialisasikan rute dan halte yang dilewati bus sekolah kepada pelajar SMP dan SMA di Ibu Kota. Pasalnya, banyak pelajar SMP dan SMA yang belum memahami rute dan halte yang dilewati bus sekolah untuk antar-jemput itu.
"Saya tidak tahu apakah bus sekolah gratis juga melewati kawasan sekolah saya. Pihak sekolah juga belum menjelaskan rutenya. Jadi saya masih naik angkutan umum," kata Norma Rahmawati, siswi SMP Negeri 104, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Wakil Kepala Dishub DKI Udar Pristono menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Dasar (Dikdas) dan Dinas Pendidikan Menengah dan Perguruan Tinggi (Dikmenti) untuk menyosialisasikan pelayanan bus sekolah.
Menurut dia, 34 bus sekolah yang diluncurkan Gubernur DKI Sutiyoso, Kamis, melewati empat rute utama dan dua rute penghubung yang melayani 127 SMP dan 97 SMA di lima wilayah DKI Jakarta.
Pristono mengungkapkan, para pelajar juga tak perlu bingung mencari halte tempat perhentian bus sekolah. "Cukup perhatikan halte yang di cat berwarna kuning. Itu halte khusus untuk perhentian bus sekolah," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, sudah ada 38 halte untuk perhentian bus sekolah yang tersebar di lima wilayah DKI sesuai dengan enam rute yang dilayani 34 bus. Untuk rute 1 (Kemayoran-Lapangan Banteng) ada 8 halte bus sekolah, rute 2 (Pulo Gadung-Kelapa Gading-Tanjung Priok) ada 9 halte, lalu 13 halte di rute 3 (Taman Mini-Kampung Melayu), dan 8 halte di rute 4 (Pasar Minggu-CSW). (Yon P)
Posted by Bataviase Nouvelles at 1:02 AM 0 comments
Labels: rute
Friday, July 20, 2007
Cukup Perlihatkan Kartu Pelajar
Suara Karya - Para siswa SMP dan SMA menyambut dengan suka-cita diluncurkannya bus sekolah gratis oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, di halaman gedung SMA Negeri 48, Kelurahan Pinang Ranti, Kampung Makassar, Jaktim, Kamis (19/7).
Dengan beroperasinya bus sekolah yang berwarna kuning dan akan melayani empat rute itu, para siswa bisa menghemat biaya transportasi pergi-pulang sekolah yang selama ini cukup memberatkan orangtua mereka.
"Senang dan bersyukur sekali ada bus sekolah gratis dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Manfaatnya, tentu sangat membantu biaya transportasi, menghemat waktu dan tenaga. Selama ini kita sering menunggu lama naik angkutan umum karena supirnya tidak mau mengangkut kita yang membayarnya lebih murah dari penumpang umum," kata Sukma Indah, siswa kelas II SMA Negeri 48. Pendapat Sukma itu mewakili ribuan siswa SMP dan SMA yang akan menggunakan jasa bus sekolah gratis.
Sementara itu, saat meluncurkan bus sekolah, Sutiyoso mengatakan, pengoperasian bus sekolah sudah lama ditunggu para pelajar di Jakarta. "Pelayanan bus sekolah gratis ini bagian dari perhatian kita yang besar terhadap dunia pendidikan di Jakarta. Di mana kita adalah satu-satunya provinsi yang sudah melaksanakan UU No 23 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menganggarkan 20 persen dari total APBD. Saya minta para siswa SMP dan SMA bisa ikut memelihara bus sekolah itu. Jangan dicoret-coret. Kalau ada yang dicoret-coret, sanksinya ya tidak dijalankan saja busnya," ujar Bang Yos--sapaan akrab Sutiyoso.
Dana APBD
Wakil Ketua Komisi C (Bidang Keuangan) DPRD DKI Jakarta, Priya Ramadhani, menyetujui biaya operasional bus sekolah dianggarkan dari APBD DKI secara multiyears. "Karena dana operasionalnya dianggarkan dari APBD, saya minta penumpangnya jangan dibatasi, semua siswa yang memiliki kartu tanda pelajar boleh naik bus sekolah gratis itu," ujar Priya Ramadhani, politisi Partai Golkar ini.
Menurut Priya Ramadhani yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Jakarta Timur ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dishub DKI harus mengawasi secara ketat manajemen operator bus sekolah, PT Sinar Jaya. "Agar pelayanan kepada masyarakat ini bisa berjalan konsisten," ucap Priya menegaskan.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menjelaskan, siswa SMP dan SMA yang boleh naik bus sekolah adalah mereka yang memiliki kartu tanda pelajar, namun ke depan akan diberikan kartu khusus elektronik, berupa Jakcard dari Bank DKI. Saat ini baru 34 bus sekolah yang siap beroperasi di empat rute.
Rute I melayani Kemayoran-Lapangan Banteng, rute II (Tanjung Priok-Kelapa Gading-Pulogadung), rute III (TMII- Kampung Melayu), rute IV (Pasar Minggu- CSW-Kebayoran Baru). Tiap rute dioperasikan 5-6 armada. Jam operasinya tiga kali dalam seharinya, pukul 05.30 WIB-11.00 WIB, pukul 13.00-15.00 WIB, dan pukul 16.00-18.00 WIB. (Yon P)
Posted by Bataviase Nouvelles at 7:43 PM 0 comments
Belum Dimanfaatkan Pelajar
Jakarta: Sebanyak 30 bus sekolah gratis mulai beroperasi di Jakarta, Jumat (20/7). Namun kehadiran bus khusus pelajar ini belum banyak dimanfaatkan para siswa.
Dari pantauan SCTV, halte kuning khusus bus sekolah terlihat sepi. Sejumlah pelajar mengaku belum mengetahui keberadaan bus ini. Beberapa sopir bus menduga sepinya pengguna bus akibat kurangnya sosialisasi.
[more]
Waktu operasional bus gratis dimulai pagi hari dari pukul 05.00 WIB hingga 06.30 WIB. Kemudian siang mulai pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB dan sore hari mulai pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.
Para pelajar dapat dapat naik bus sekolah di empat rute, yakni Lapangan Banteng-Kemayoran, Tanjungpriok-Pulo Gadung, Kampung Melayu-TMII, serta Kebayoran Baru-Pasar Minggu. Selain itu ada dua rue penghubung Grogol-Cawang dan Cawang-Plumpang.
Pengadaan bus sekolah ini adalah yang kedua kalinya setelah proyek sebelumnya gagal karena kurang peminat dan turut mengangkut penumpang umum. Kali ini bus sekolah hanya melewati sekolah-sekolah. Selain itu calon penumpang juga harus menunjukkan kartu pelajar saat akan naik [baca: Bus Gratis untuk Pelajar Kembali Beroperasi].(IAN/Zwasty Andria dan Bambang Purwanto)
Posted by Bataviase Nouvelles at 11:15 AM 0 comments
Labels: kliping
Gratis tapi masih sepi
[more]
Posted by Bataviase Nouvelles at 2:47 AM 0 comments
Labels: kliping
Grogol-Cawang Sepi
Bus Sekolah Grogol-Cawang Sepi Penumpang
TEMPO Interaktif, Jakarta: Hari pertama dioperasikannya bus sekolah di Jakarta tak direspon para pelajar. Sejumlah pelajar mengaku belum tahu bus khusus pelajar SMP dan SMA itu telah dioperasikan.
Dari pantauan Tempo, dari 5 unit bus sekolah rute Grogol-Cawang yang beroperasi pukul 05.30-07.00, masing-masing hanya dinaiki 6 pelajar. Bahkan bus sekolah yang beroperasi pada pukul 11.00 dari Grogol (RS Sumber Waras) terlihat kosong.
''Saya tidak tahu trayeknya,''kata Ismu Andriyani, 16 tahun, murid kelas I sekolah Aliyah siang tadi. Temannya, Firman, 16 tahun, meminta agar ditambah jalur. ''Tidak ada yang lewat Cengkareng,''katanya.
[more]
Posted by Bataviase Nouvelles at 2:32 AM 0 comments
Labels: kliping
Ayo menyumbang
Pengusaha Diminta Menyumbang Bus
Jakarta, Kompas - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta para pengusaha untuk turut menyumbang pengadaan bus sekolah. Jumlah bus sekolah yang dioperasikan saat ini masih tidak sebanding dengan jumlah murid yang menjadi pengguna. Permintaan Sutiyoso itu disampaikan saat meresmikan peluncuran bus sekolah, Kamis (19/7) di SMAN 48, Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Menurut Sutiyoso, pengembangan sarana pendukung belajar merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu, para pengusaha, terutama bidang perbankan, yang memiliki sumber daya finansial lebih banyak diharapkan mau mengambil bagian dalam pengembangan itu.
Bus sekolah yang dioperasikan saat ini hanya 30 unit dan empat unit lainnya disimpan sebagai cadangan. Jumlah bus berkapasitas 40 orang itu sangat kurang karena harus melayani 125 SMP dan 95 SMA, negeri dan swasta.
Bus sekolah akan melayani empat rute utama, yaitu Lapangan Banteng-Kemayoran, Tanjung Priok-Pulo Gadung, Kampung Melayu-Taman Mini, dan Pasar Minggu-Blok M; serta dua rute penghubung, Cawang-Plumpang dan Grogol-Cawang.
Bus sekolah hanya akan melayani siswa yang memiliki kartu identitas khusus pada pukul 05.30-07.00, 11.00-13.00, dan 15.00-18.00. Siswa yang tidak memiliki kartu identitas khusus, guru, dan masyarakat umum tidak diperbolehkan menumpang bus itu.
Untuk memastikan identitas penumpang, bus sekolah hanya akan berhenti di 93 halte khusus dan di dalamnya juga terdapat seorang pengawas. Pengawas itu juga bertugas mencegah terjadinya tawuran di dalam bus.
"Pemerintah sudah mengalokasikan 21 persen APBD untuk sektor pendidikan, sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas. Masyarakat dan dunia usaha juga harus berpartisipasi dalam mendukung pendidikan, termasuk turut menyumbang bus bagi para siswa," kata Sutiyoso.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan bus sekolah itu dioperasikan secara gratis karena pemerintah sudah menyiapkan subsidi Rp 5,5 miliar. Subsidi itu akan dimasukkan ke program tahun jamak agar tidak terhenti pada saat transisi APBD.
Bus sekolah, kata Pristono, juga akan melayani siswa dari permukiman langsung ke sekolah agar waktu tempuhnya singkat. Pengoperasian bus dilakukan karena banyak siswa yang sering tidak diangkut oleh angkutan umum karena mereka membayar lebih sedikit. Selain itu, transportasi sering jadi kendala bagi siswa miskin yang akan sekolah. (ECA)
Posted by Bataviase Nouvelles at 12:54 AM 0 comments
Labels: bus
Thursday, July 19, 2007
Mulai dioperasikan
34 Bus Sekolah Gratis Dioperasikan
JAKARTA (Suara Karya): Para pelajar SMP dan SMA di DKI Jakarta, mulai Kamis (19/7) ini, dapat menikmati layanan bus sekolah gratis yang disediakan Dinas Perhubungan DKI. Sebanyak 34 armada siap dioperasikan. Namun, setiap hari hanya 30 armada yang akan beroperasi, 4 buah lainnya sebagai cadangan.
Peresmian bus sekolah akan dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di halaman gedung SMA Negeri 48, Kelurahan Pinang Rati, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
[more]
Posted by Bataviase Nouvelles at 3:39 AM 0 comments
Labels: kliping
Wednesday, July 18, 2007
Segera diresmikan
Pelajar Jakarta Segera Nikmati Bus Sekolah
JAKARTA—MIOL: Pelajar sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) dan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) di DKI Jakarta akan segera menikmati layanan bus sekolah yang mulai dioperasikan secara resmi pada Kamis (19/7).
"Besok kita akan lakukan acara peresmian pengoperasian bus sekolah oleh Gubernur DKI Jakarta bertempat di SMU Negeri 48 Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman di Balai Kota Jakarta, Rabu (18/7).
Ia memaparkan semua kesiapan, baik petugas maupun unit bus sekolah yang berjumlah 34 unit tersebut telah mencapai titik yang diharapkan.
"Untuk mencegah kemungkinan perkelahian antarpelajar, akan ada pengawas di setiap bus dan juga pelajar yang akan menggunakan layanan itu harus memiliki kartu tanda pengenal," paparnya.
[more]
Posted by Bataviase Nouvelles at 2:57 AM 0 comments
Labels: kliping
Nikmati Bus Sekolah
Pelajar DKI Nikmati Bus Sekolah
Jakarta (ANTARA News) - Pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah menengah lanjutan atas di DKI Jakarta akan segera menikmati layanan bus sekolah yang mulai dioperasikan secara resmi pada Kamis (19/7).
"Besok kita akan lakukan acara peresmian pengoperasian bus sekolah oleh Gubernur DKI Jakarta bertempat di SMA Negeri 48 Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman di Balaikota Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan semua kesiapan, baik petugas maupun unit bus sekolah yang berjumlah 34 unit, telah mencapai titik yang diharapkan.
"Untuk mencegah kemungkinan perkelahian antarpelajar, akan ada pengawas di setiap bus dan juga pelajar yang akan menggunakan layanan itu harus memiliki kartu tanda pengenal," paparnya
[more]
Posted by Bataviase Nouvelles at 2:34 AM 0 comments
Labels: kliping
Bus Sekolah yang ku tunggu... ku tunggu..
Ini kabar yang benar-benar menggembirakan. Setelah 40 tahun hanya berupa lagu karya Koes Bersaudara, pada 19 Juli besok 34 buah bus sekolah akan mulai dioperasikan. Bus sekolah berwarna kuning seperti di Amerika ini disediakan bagi para murid SMP dan SMA. Fasilitas ini sepenuhnya dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, para siswa penumpang tidak dipungut biaya apapun. Dinas Perhubungan akan mengeluarkan kartu ID khusus bagi para siswa.
Ada empat rute utama:
1. Kemayoran-Lapangan Banteng - lima bus dan delapan halte (jl. Dr Sutomo dekat Pasar Baru; jl. Angkasa dekat Pospol; jl. Yos Sudarso dekat jl. Plumpang)
2. Pulo Gadung-Tanjung Priok - lima bus dan sembilan halte.
3. Taman Mini-Kampung Melayu - lima bus dan 13 halte. Transfer rute tiga dengan rute penghubung satu berada di halte BKN di jl. Mayjen Sutoyo dan di halte Perumnas di jl Mayjen DI Pandjaitan depan Halim Perdanakusumah.
4. Pasar Minggu-Blok M - lima bus dan delapan halte. Titik transfer dengan rute penghubung sat di Halte Jamsostek jl. Gatot Subroto.
Dua rute penghubung yang bersinggungan dengan halte-halte di ke-empat rute utama itu:
[p1] Cawang - Grogol melalui Jalan Kyai Tapa-Letjen S Parman-Gatot Subroto-MT Haryono-Mayjen DI Pandjaitan-Mayjen Sutoyo kembali melewati MT Haryono-Jalan Gatot Subroto-S Parman dan Kyai Tapa.
[p2] Cawang - Plumpang melalui Jalan Mayjen DI Pandjaitan-Jend Ahmad Yani-Yos Sudarso (berputar di putaran Plumpang)-Jl Yos Sudarso-Jl Jend Ahmad Yani-Mayjen DI Pandjaitan-Mayjen Sutoyo (berputar menuju Yos Sudarso).
Jam operasi bus sekolah tidak sepanjang hari, melainkan pada jam-jam keberangkatan dan kepulangan siswa: jam 05:00-07:00; 10:00-13:00; dan 16:00-18:00.
Kapasitas bus: 23 duduk dan 16 berdiri, dilengkapi AC, dan berbahanbakar biodiesel.
Ini berarti akan dimulainya kultur baru bagi setiap keluarga yang memiliki anak siswa SMP dan SMA. Seperti biasa, panduan, sosialisasi dan uji cobanya tidak terasa oleh masyarakat. Dan kegagapan, trial and error, dipastikan akan terjadi lagi yang sedikit banyak akan mempengaruhi hidup jutaan manusia Jakarta.
Selamat datang dan terimakasih bus sekolah. Mari kita jaga dan pelihara agar berjalan sesuai dengan tujuan dan fungsinya.
Posted by Bataviase Nouvelles at 2:08 AM 1 comments
Monday, July 2, 2007
Masyarakat diminta ikut mengawasi
BeritaJakarta.com Seluruh elemen masyarakat ibu kota diminta untuk ikut mengawasi pengoperasian bus sekolah yang akan diluncurkan pada 25 Juli 2007 mendatang.
“Kita hanya sebagai user (pengguna-red). Anak-anak sekolah sudah tidak sabar untuk segera menikmati bus sekolah,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta Margani M Mustar kepada wartawan, Senin (2/7).
Margani mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan bus sekolah kepada seluruh siswa. “Saat ini trayeknya masih terbatas karena sifatnya masih uji coba,” katanya.
Saat ditanya bagimana bentuk pengawasan dari Dikmenti agar bus sekolah tersebut tidak dicorat-coret pelajar dan menjadi ajang tawuran antarpelajar. Margani menyatakan, pihaknya terus memberikan penyuluhan kepada siswa agar bus sekolah tersebut dijadikan salah satu sarana untuk memperlancar proses belajar mengajar di ibu kota.
“Kita (Dikmenti-red) dan Dinas Perhubungan selalu melakukan koordinasi untuk pengawasan di lapangan. Tapi pengawasan yang paling efektif adalah oleh siswa dan masyarakat,” imbuhnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengoperasikan 34 bus sekolah sebagai upaya untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa.
Nurachman menjelaskan, operasional bus sekolah itu hampir sama dengan busway, yaitu dilaksanakan oleh swasta. Operator yang akan mengatur operasional bus, pengemudi, serta segala yang terkait dalam pengoperasiannya.
“Awak bus menjadi tanggung jawab operator, baik gaji, operasional, perawatan bus, dan bahan bakar minyak. Tapi anggarannya dialokasikan dari APBD DKI.” ungkap Nurachman.
Sarana dan prasana penunjang bus sekolah, kata dia, saat ini telah tersedia, termasuk armada bus dan rute trayeknya.
Bus sekolah berwarna kuning itu mempunyai kapasitas 23 tempat duduk dan ditata berhadapan. Ada 16 gelang sebagai pegangan bagi siswa yang berdiri.
"Bus tersebut akan mengantar dan menjemput pelajar SMP dan SMA di lima kawasan pemukiman. Bus beroperasi dalam tiga sesi yaitu pukul 05.00-07.00 WIB, 10.00-13.00, dan pukul 16.00-18.00," tutur pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Adapun rute bus sekolah tersebut meliputi Sunter Kemayoran, Tanjung Priok, Ancol Pademangan, Grogol, Pulogadung, Taman Mini, Cakung, Lapangan Banteng, Pramuka, Salemba, CSW Kebayoran, Klender, Kampung Melayu, serta Harmoni, dan Kalideres.
Secara terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI Sayogo Hendrosubroto mengatakan, dewan sangat mendukung pengoperasian bus sekolah. Tapi Sayogo menyarankan agar Pemprov benar-benar memperhatikan kesiapan dan kedewasaan siswa dalam memanfaatkan bus sekolah itu.
"Rasa memiliki siswa terhadap bus sekolah itu harus ditumbuhkan dan pemprov juga harus mengantisipasi adanya kemungkinan tawuran antarsiswa dalam perjalanan bus sekolah tersebut," tegasnya.
Politisi senior dari PDI Perjuangan itu menambahkan, kalau nanti uji coba bus-bus sekolah tersebut dinilai berhasil, maka perlu diadakan penambahan bus untuk melayani zona selanjutnya.
Posted by Bataviase Nouvelles at 6:40 PM 0 comments