BeritaJakarta.com Seluruh elemen masyarakat ibu kota diminta untuk ikut mengawasi pengoperasian bus sekolah yang akan diluncurkan pada 25 Juli 2007 mendatang.
“Kita hanya sebagai user (pengguna-red). Anak-anak sekolah sudah tidak sabar untuk segera menikmati bus sekolah,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi DKI Jakarta Margani M Mustar kepada wartawan, Senin (2/7).
Margani mengatakan, pihaknya telah menyosialisasikan bus sekolah kepada seluruh siswa. “Saat ini trayeknya masih terbatas karena sifatnya masih uji coba,” katanya.
Saat ditanya bagimana bentuk pengawasan dari Dikmenti agar bus sekolah tersebut tidak dicorat-coret pelajar dan menjadi ajang tawuran antarpelajar. Margani menyatakan, pihaknya terus memberikan penyuluhan kepada siswa agar bus sekolah tersebut dijadikan salah satu sarana untuk memperlancar proses belajar mengajar di ibu kota.
“Kita (Dikmenti-red) dan Dinas Perhubungan selalu melakukan koordinasi untuk pengawasan di lapangan. Tapi pengawasan yang paling efektif adalah oleh siswa dan masyarakat,” imbuhnya.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan mengoperasikan 34 bus sekolah sebagai upaya untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa.
Nurachman menjelaskan, operasional bus sekolah itu hampir sama dengan busway, yaitu dilaksanakan oleh swasta. Operator yang akan mengatur operasional bus, pengemudi, serta segala yang terkait dalam pengoperasiannya.
“Awak bus menjadi tanggung jawab operator, baik gaji, operasional, perawatan bus, dan bahan bakar minyak. Tapi anggarannya dialokasikan dari APBD DKI.” ungkap Nurachman.
Sarana dan prasana penunjang bus sekolah, kata dia, saat ini telah tersedia, termasuk armada bus dan rute trayeknya.
Bus sekolah berwarna kuning itu mempunyai kapasitas 23 tempat duduk dan ditata berhadapan. Ada 16 gelang sebagai pegangan bagi siswa yang berdiri.
"Bus tersebut akan mengantar dan menjemput pelajar SMP dan SMA di lima kawasan pemukiman. Bus beroperasi dalam tiga sesi yaitu pukul 05.00-07.00 WIB, 10.00-13.00, dan pukul 16.00-18.00," tutur pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Adapun rute bus sekolah tersebut meliputi Sunter Kemayoran, Tanjung Priok, Ancol Pademangan, Grogol, Pulogadung, Taman Mini, Cakung, Lapangan Banteng, Pramuka, Salemba, CSW Kebayoran, Klender, Kampung Melayu, serta Harmoni, dan Kalideres.
Secara terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI Sayogo Hendrosubroto mengatakan, dewan sangat mendukung pengoperasian bus sekolah. Tapi Sayogo menyarankan agar Pemprov benar-benar memperhatikan kesiapan dan kedewasaan siswa dalam memanfaatkan bus sekolah itu.
"Rasa memiliki siswa terhadap bus sekolah itu harus ditumbuhkan dan pemprov juga harus mengantisipasi adanya kemungkinan tawuran antarsiswa dalam perjalanan bus sekolah tersebut," tegasnya.
Politisi senior dari PDI Perjuangan itu menambahkan, kalau nanti uji coba bus-bus sekolah tersebut dinilai berhasil, maka perlu diadakan penambahan bus untuk melayani zona selanjutnya.
Monday, July 2, 2007
Masyarakat diminta ikut mengawasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment