Pelajar Lebih Pilih Naik Ojek
Bus Sekolah Kurang Efektif
[Wartakota] - KEBERADAAN bus sekolah yang disediakan Pemprov DKI dianggap siswa di Jakarta kurang efektif. Pasalnya, bus gratis itu hanya melewati jalur atau jalan- jalan tertentu. Sementara, banyak rumah siswa SMP dan SMA yang berada di permukiman yang tak terjangkau bus itu.
"Percuma bus sekolah digratisin untuk siswa kalau nggak melewati sekolah saya," tutur Tika (17), siswa SMA Taman Siswa, Kemayoran, kepada Warta Kota, Selasa (31/7) siang. Karena dia jarang melihat bus sekolah itu, maka wajar saja Tika memilih untuk menumpang ojek ketika harus berangkat atau pulang sekolah.
Tika tingal di kawasan Utanpanjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang tak dilalui bus sekolah. "Kalau ongkos lagi cekak ya saya minta dijemput ayah atau kakak pakai motor. Malahan saya baru dengar bus gratis buat pelajar. Wajar dong kalau saya nggak tahu karena bus skeolah itu memang tak lewat jalur di sini," imbuh remaja putri berambut panjang itu.
Hal senada dikatakan Andri (17), salah seorang siswa SMA di kawasan Jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat. "Daripada nunggu bus sekolah lebih baik saya naik angkutan umum atau ojek motor," ujarnya. Andri mengharapkan jumlah bus sekolah ditambah, sehingga bisa menjangkau banyak sekolah.
Sementara Zainal Arifin (35), sopir bus sekolah BSU 01 rute Lapangan Banteng-Kemayoran mengatakan, keberadaan bus sekolah yang baru sekitar seminggu beroperasi memang jarang diketahui oleh siswa SMP dan SMA di Jakarta. Hal ini karena jalur bus sekolah itu tak sampai atau melewati sekolah.
"Dalam sehari saya hanya bisa mengangkut sekitar 100 siswa SMP dan SMA. Dari jumlah itu, sekitar 20 siswa naik pagi hari dan 60 siswa sore hari," kata Zainal yang sedang istirahat di Monas.
Lelaki yang tinggal di Bekasi itu mengatakan, penumpangnya kebanyakan siswa SMAN 15, SMAN 80, dan SMPN 140. Ketiganya adalah sekolah yang terletak di kawasan Kelurahan Sunteragung, Jakarta Utara. Para siswa di tiga sekolah itu memanfaatkan bus sekolah tersebut karena angkutan umum yang melintas di Jalan Danau Sunter Utara sangat jarang.
"Berbeda dengan siswa yang sekolah di kawasan Kemayoran, Gunungsahari, dan Jalan Dr Sutomo. Mereka memilih untuk dijemput keluarganya atau naik angkutan umum," imbuh Zainal.
Hal inilah yang membuat bus sekolah tidak dimintai siswa. Dari pantauan Warta Kota di Jalan Dr Sutomo tepatnya di sekitar SMKN 27 dan SMPN 5, dari dua bus yang melintas di jalan itu tak terlihat satu siswa pun yang naik. Padahal bus sekolah itu ngetem sekitar lima menit.
Terlihat para siswa malah memilih berjalan kaki menuju halte busway untuk pulang. Ada juga siswa yang menunggu jemputan. "Kalau di Jalan Sutomo, ada sih yang naik, tetapi nggak banyak," jelas Zainal.
Bus sekolah diluncurkan oleh Gubernur Sutiyoso pada 19 Juli 2007. Ada 30 bus yang beroperasi dari 34 bus yang disiapkan. Bus itu melayani empat rute utama dan dua rute penghubung. Pemprov mengalokasikan dana Rp 5 miliar untuk pengoperasian bus sekolah. (Sigit Nugroho)
RUTE BUS SEKOLAH
Rute 1, Lapangan Banteng-Kemayoran-Sunter
Rute 2, Tanjungpriok-Kelapagading-Pulogadung
Rute 3, Kampungmelayu-TMII (13 halte)
Rute 4, Pasarminggu-CSW-Kebayoranbaru (8 halte)
Waktu Operasi : Senin-Sabtu
Jam Operasi Bus Sekolah :
Pagi : 05.30 - 07.00
Siang : 11.00-13.00 (Jumat : 11.00-14.00)
Sore : 15.00-18.00
Wednesday, August 1, 2007
Kurang efektif
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment